Pertamanan memang seharusnya bisa saling menjaga dan support
satu sama lain, dimana ketika ada teman yang kekurangan akan suatu hal,
bilamana kita dapat membantu ya bisa dibantu. Bukannya malah diejek dan
dijatuhkan lebih dalam lagi, bisa-bisa kalau dendam sudah berada di ubun-ubun
dapat seperti ini kejadiannya.
Santoso (20) warga Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare,
Kabupaten Malang, Jawa Timur, beberkan alasannya tega membunuh AP (14),
temannya sendiri.
Perkataan korban yang dinilai begitu menyakitkan hati,
disebut Santoso membuatnya tak kuasa menahan emosi.
Perkataan korban itu memacu emosi, hingga tumbuh hasrat
melakukan pembunuhan sadis.
"Saya emosi usai dia (AP) bilang kamu miskin tidak
mungkin bisa beli handphone," ungkap Santoso usai digelandang menuju
tempat rilis di Polres Malang pada Selasa (1/12/2020).
Terbuai emosi yang begitu kuat, Santoso akhirnya
merealisasikan niatnya membunuh.
Niat tersebut mencuat usai nongkrong bersama korban di salah
satu warung kopi.
Saat itu, Santoso menyampaikain alibinya untuk mengajak AP
mencari burung di belakang Pasar Peteng desa setempat.
Namun ternyata, ajakan itu hanya tipu muslihat belaka.
Sesampainya di tempat sepi, pelaku benar-benar menerapkan
niat kejinya.
"Saya pukul lalu saya cekik," terang pemuda yang
bekerja serabutan.
Usai dipukul lalu dicekik korban seketika pingsan.
Tak disangka, korban kemudian sadar dan mencoba melarikan
diri.
"Saya kejar terus saya pukul dan cekik lagi. Saya
tunggu untuk memastikan sudah tewas atau tidak," terangnya ketika ditanya
salah satu petugas.
Santoso menceritakan jika aksi pembunuhan itu ia
lakukan pada pukul 03.00 WIB pada Jumat.
"Handphone dia (AP) saya ambil lalu saya sembunyikan di
batu. Terus mayatnya saya tutupi daun singkong," tutupnya.