Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga, Subakti Syukur, angkat suara ihwal kamera CCTV yang merekam penembakan enam laskar FPI.
Subakti menjelaskan, kamera CCTV yang berada di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 tersebut berfungsi.
"Kalau kemudian mengenai CCTV yang dibilang rusak itu sebenarnya tidak," kata Subakti, setelah dimintai keterangan Komnas HAM, di Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).
"CCTV kami semua berfungsi, jadi CCTV kami di Jakarta-Cikampek itu ada 277 CCTV," lanjutnya.
Namun, kata Subakti, kamera CCTV yang diduga merekam penembakan enam laskar FPI tersebut ada gangguan.
"Kemarin memang kebetulan terganggu CCTV-nya dan pengiriman datanya terganggu," klaim dia.
Hanya 23 CCTV dari kilometer 49 sampai 72, itu hanya di lajur. Kalau di gerbang dan lain-lainnya semua ada. Jadi hanya sekira 23 (CCTV)," sambungnya.
Dia mengklaim, 23 kamera CCTV yang dimaksud mengalami gangguan saat pengiriman data.
"23 (CCTV) itu bukan tidak berfungsi, hanya pengiriman datanya berapa jam itu terganggu," ucapnya.
"Karena waktu mau perbaikan, hujan. Karena itu kan harus dideteksi pakai suatu alat sehingga perlu waktu, kemudian beberapa jam kemudian 24 jam sudah berfungsi lagi," lanjutnya.
Dia menambahkan, 23 kamera CCTV tersebut memang ada rekamannya. Tapi saat pengiriman data, ada gangguan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Penjelasan Dirut Jasa Marga Soal CCTV di Tol Japek: Sebenarnya Tidak Rusak, Tapi Kebetulan Terganggu, https://jakarta.tribunnews.com/2020/12/14/penjelasan-dirut-jasa-marga-soal-cctv-di-tol-japek-sebenarnya-tidak-rusak-tapi-kebetulan-terganggu?fbclid=IwAR0qWgI7eGmzF0qOsfh-q2H9bi54_OX7JXIq2mX0DMuRujSnUlMIZTXUKEQ.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat
Editor: Wahyu Septiana