Tinggal di Negara memang tergantung daripada pemerintahan
serta lingkungan kehidupan yang menjadi tempat tinggalnya. Kalau memang tertata
dengan baik dan ramah, akan merasa senang dan nyaman berada di tempat tersebut.
Begitu juga sebaliknya dimana kalau Negara penuh kontroversial
dan belum damai, tentu ini akan menimbulkan kecemasan yang tidak berujung. Hal demikian
tidak terjadi di Denmark yang mana masyarakat bisa hidup tenang dan damai.
Denmark mungkin bukan destinasi liburan yang popular. Namun
banyak orang penasaran ingin berkunjung ke sana karena sering masuk dalam
daftar negara yang penduduknya paling bahagia. Tahun 2020, Denmark menempati
urutan kedua sebagai negara paling bahagia di dunia setelah Finlandia. Karena
itu, tinggal di Denmark menjadi impian dan tujuan banyak orang. Berikut 10 hal
mengenai tinggal di Denmark yang bikin iri dan patut dicontoh.
1. Kesetaraan Gender
Selain negara paling bahagia, Denmark juga dikenal progresif dalam mendukung
kesetaraan gender. Dilansir Brightside, kebanyakan wanita di Denmark didukung
untuk hidup mandiri sehingga mereka tidak takut hidup sendiri dan single di
usia 30 tahunan. Mereka juga tidak didorong untuk cepat menikah atau punya anak
karena itu masih single hingga usia 30-35 dianggap wajar. Di dunia kerja,
wanita pun didukung untuk mengembangkan kariernya.
2. Banyak Acara Gratis
Pemerintah Denmark melakukan banyak cara untuk membuat hidup warganya lebih
bahagia dengan membuat berbagai acara. Sebelum pandemi Corona, pemerintah
mengorganisasi dan mensponsori berbagai aktivitas olahraga, kelas, dan
acara-acara lain yang gratis.
3. Tidak Terdorong Diet
Salah satu kunci dari kebahagiaan adalah perasaan bebas menjadi diri sendiri.
Dikatakan jika di Denmark orang-orang tidak terlalu fokus pada diet dan
fitness. Mereka lebih peduli pada menikmati hidup selagi juga berolahraga atau
beraktivitas fisik dan makan enak.
4. Pakai Baju Sederhana
Gaya Scandinavian yang dikenal simpel bukan hanya diterapkan pada interior tapi
juga berbusana. Kebanyakan orang Denmark dikatakan lebih suka berbusana
minimalis dan praktis meski dia adalah seorang miliuner sekali pun. Tidak
terdorong untuk menunjukkan mewah tentu akan membuat orang lebih bahagia.
5. Suka Bersepeda
Banyak orang Denmark yang memilih sepeda sebagai kendaraan sehari-hari. Bahkan
para politisinya. di negara Eropa Utara tersebut bahkan menggunakan sepeda
untuk pergi bekerja. Hampir semua orang akan belajar naik sepeda setelah mereka
bisa berjalan. Di Denmark, orang pun akan bersepeda bahkan saat cuaca bersalju.
Bahkan tempat sampah di sana sengaja dibuat miring agar mudah dimasuki sampah
saat bersepeda. Dengan begini, orang terdorong untuk lebih sehat dan hemat.
6. Tidak Ada Hewan Jalanan
Kamu yang pecinta binatang mungkin sering mengganggu saat melihat hewan
terlantar di jalanan. Di Denmark, dikatakan jarang ada kucing atau anjing tak
bertuan. Jika ada mereka akan langsung dibawa ke penampungan. Orang pun tidak
akan sembarang membuat hewan karena bisa didenda.
7. Anak Kecil Diurus Profesional
Sejak kecil anak-anak di Denmark sudah dikirim ke tempat penitipan. Tapi bukan
hanya karena orangtua mereka bekerja atau untuk sekolah. Mereka biasanya akan
diurus oleh para profesional untuk diajarkan belajar bahasa dan norma-norma
Denmark, misalnya mengenai kerja sama dan aturan bergantian.
8. Tertib dan Aman
Jika mengunjungi Denmark kamu mungkin tidak akan menemukan banyak CCTV atau
penjaga. Kebanyakan dari warganya sudah tertib dan percaya satu sama lain.
9. Lingkungan yang Tidak Suka Pamer
Di Denmark, ada sebuah ideologi yang disebut sebagai Law of Jante. Dalam
aturan-aturan yang berasal dari negara Nordik tersebut disebutkan bahwa
seseorang tidak seharusnya memperlihatkan kekayaan, penghargaan atau berpikir
mereka spesial. Karena itu, kebanyakan orang di sana hidup sederhana.
10. Bebas Berekspresi
Orang-orang di Denmark cenderung lebih ekspresif dalam menunjukkan perasaan dan
kasih sayang mereka. Hal ini juga berlaku pada perasaan sentimental. Di sana,
para pria tidak berpikir bahwa menangis atau bersikap sentimental akan membuat
mereka terlihat tidak maskulin