Kondisi setiap orang memang berbeda-beda, dimana tatkala mereka
akan mendapatkan rezeki yang serba berkecukupan, akan tetapi ada pula mereka
yang mana untuk makan saja harus berjuang keras dan penuh rintangan.
Sudah menjadi kewajiban bagi orang mampu untuk memberikan
bantuan terhadap mereka yang tengah kesusahan. Hanya saja tidak semuanya
demikian, dan bahkan terkadang sama-sama orang kalangan bawah yang malah
memberikan bantuan.
Bagi orang tertentu, bersedekah sudah menjadi kebutuhan,
bukan hanya kewajiban.
Hal itu didasari berbagai hal. Biasanya dialami oleh
orang-orang yang memperoleh rezeki berlimpah dan dermawan.
Namun, sikap tersebut ternyata bukan hanya bisa dilakukan
oleh para hartawan.
Dengan kata lain, bersedekah tidak perlu menunggu kaya.
Bagi sebagian orang, bersedekah juga bisa dilandasi dengan
keibaan melihat sesuatu.
Terlepas dari hal di atas, beredar video tentang seorang
pedagang yang memperlihatkan sikap terpuji.
Dia menggratiskan gorengan yang dijualnya kepada lelaki tua
pendorong gerobak ketika datang malam hari. Dia terlihat keletihan.
Video ini beredar di media sosial dan menuai simpati
netizen. Satu di antaranya diunggah akun Instagram @indopansos.
Pada video tersebut, terlihat kakek bekaos biru dan
mengenakan topi mendorong gerobak pada malam hari. Dia kemudian datang membeli
gorengan di tepi jalan.
Kedatangannya direkam sang pedagang. Dia merasa tidak tega
menerima uang kakek tersebut.
"Niatnya mau beli, tapi gak tega terima uangnya,"
tulis si perekam.
Karena tak tega menerima uang dari kakek tersebut, si
pedagang memberi gorengan yang dijual dengan cuma-cuma alias gratis.
Melihat uangnya dikembalikan secara halus, kakek tersebut
pun tersenyum haru. Dia terlihat mengucapkan terima kasih kepada pedagang itu.
"Kalau saya melihat kakek-kakek tersenyum kenapa hatiku
begitu tenang ya," tulis si perekam.
Video ini pun menarik beragam komentar netizen.
"Alhamdulilah masih ada orang baik di dunia ini,"
tulis akun Instagram @yoga_efg09.
"Senyumnya tulus banget behh sehat selalu," tambah
@allanajeh.
