Tidak ada yang bisa dijamin kalau masalah harta, dikarenakan
berusaha sekeras apapun kalau memang bukan rezekinya ya tetap saja akan raib. Semuanya
sudah diatur oleh Allah, dan tergantung dari manusia bagaimana cara menghadapi
dan mengatur segalanya yang diberikan dengan baik.
Dan tidak ada kata mustahil, apa yang dikehendaki Allah akan
bisa terjadi hanya dalam sekejap mata saja. Seperti sosok pria ini misalnya,
dimana yang harus ketiban nasib sial karena hartanya lenyap dalam sekejap.
Hidup ini bagaikan sebuah roda. Terkadang di atas, ketika
semua usaha kita mendapatkan hasilnya dan menjadi orang sukses.
Namun adakalanya kita berada di bawah. Di saat inilah semua
kekayaan yang sebelumnya kita miliki, hilang dan musnah.
Hanya tinggal kesabaran dan ketakwaan yang perlu
ditingkatkan agar hidup tidak makin terpuruk sehingga iman jadi korban.
Mungkin itulah gambaran kehidupan seorang pria dari Malaysia
bernama Johari ketika mendapat ujian dari Allah.
Ketika Semua Kenikmatan Tiba-tiba Dicabut
Johari mengaku pernah memiliki pendapatan jutaan ringgit.
Naik penerbangan kelas satu dan tidur di hotel lima bintang.
" Namun, dalam sekejap mata Allah SWT uji saya. Semua
itu hilang. Saya bahkan pernah hidup menggelandang serta mengharapkan belas
kasihan orang lain," kata Johari.
Pria berusia 50-an ini pernah mengalami perubahan 180
derajat dalam kehidupannya setelah usahanya bangkrut kira-kira 10 tahun lalu.
Akibatnya, dia menggelandang selama setahun.
Bersyukur karena Sempat Diberi Peringatan
Johari menuturkan itu adalah waktu paling susah bagi dirinya
serta keluarga. Namun dia tetap bersyukur karena pernah mendapat 'peringatan'
Allah SWT sebelum ajal menjemputnya.
" Biasalah, ketika senang, adakalanya kita lupa siapa
yang memberi rezeki dan nikmat. Ada yang mengatakan saya menjadi korban iri
hati orang lain.
" Jika itu benar, saya sudah lama memaafkan orang itu.
Tapi saya yakin ini semua aturan yang ditetapkan Tuhan, dan saya sebagai hamba
ridha dan bersyukur," katanya.
Pernah Hidup Mewah dan Berteman dengan Orang Terkenal
Menceritakan kisahnya, Johari berkata dia serta keluarganya
pernah hidup mewah, malah berteman akrab rapat dengan orang-orang terkenal.
Namun semua itu hilang dalam sekejap mata. Bisnis
properti-nya seolah-olah tidak berkembang menyebabkan dia mengalami kerugian
besar kira-kira 10 tahun lalu.
" Lebih menyedihkan, istri tercinta meninggal dunia
pada 2008. Saya hanya bisa termenung ketika itu. Saya bahkan menggelandang
karena tidak punya sumber pendapatan selain untuk makan minum," katanya.
Kekuatannya Hanya 2 Anaknya
Menurut Johari, yang menjadi kekuatannya ialah dua anaknya
yang kini melanjutkan kuliah di universitas.
Kata Johari, selepas setahun hidup miskin, dia diterima
bekerja sebagai koordinator lapangan oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM).
" Saya kini tinggal di rumah warisan. Saya lebih
bahagia sekarang ini. Apa yang saya lakukan sekarang memberi arti cukup besar
buat saya serta keluarga," katanya.
Lebih Bahagia Meski Penghasilan Tak Sampai Jutaan
Menurut Johari, aturan ditetapkan Allah SWT sangat hebat.
Alhamdulillah, anaknya diberi rezeki untuk sukses dalam hidup.
" Putri saya saat ini sedang kuliah arsitektur di
sebuah universitas di Prancis. Sedangkan yang bungsu kuliah di universitas
dalam negeri," katanya.
Menurut Johari, hubungan dia dan anak-anaknya kini bertambah
erat meski tidak memiliki pendapatan jutaan ringgit sebelumnya.
Johari juga lebih bahagia karena akhirnya bisa menolong
mereka yang bernasib kurang beruntung seperti dirinya sekarang.
" Walaupun sekarang saya tidak berpendapatan jutaan
ringgit, namun saya bahagia dan bersyukur. Karena dapat membantu orang bernasib
kurang baik, terutama rekan-rekan gelandangan," katanya.