Bisa dikatakan untuk ukuran alat kelamin bagi kaum laki-laki
menjadi salah satu hal terpenting untuk diperhatikan. Dikarenakan dengan ukuran
yang besar, ada yang mengatakan kalau sebagian besar kaum wanita akan
terpuaskan akan hal tersebut.
Sebenarnya masalah seperti ini sifatnya pribadi, sehingga
wajar kalau diungkap di publik serasa seperti tabu, dan tidak menutup
kemungkinan menyita perhatian warga lainnya.
Keduanya belum genap setahun menikah, namun berkas
perceraian sudah diterima Pengadilan Agama Probolinggo atas nama keduanya. HF
mengklaim, dalam gosipnya ia mau bercerai sebab tidak pernah merasa puas ketika
berhubungan badan dengan PM. Selain ukuran penis kecil, HF menganggap suaminya
tak tahan lama di ranjang.
PM murka karena gosip ini diketahui mulai dari rekan
kerjanya sesama pegawai negeri sipil Dinas Pasar Kabupaten Probolinggo, serta
disebar lebih lanjut oleh para pedagang pasar yang ia kelola. Sang calon mantan
istri emang tercatat sebagai salah satu pedagang di pasar tersebut, sehingga
punya akses distribusi informasi getok tular.
Pejabat Polres Probolinggo mengonfirmasi adanya laporan ini.
“Benar, ada laporan itu. Tapi, saya masih belum bisa menyampaikan detail karena
masih dalam lidik [penyelidikan]. Jadi, kami masih melakukan pendalaman. Kita
sudah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan,” jawab Kasat Reskrim
Polres Probolinggo Joko Murdiyanto, dilansir Suara. “Selanjutnya, kita akan
lakukan gelar perkara. Nanti lah [pemberian informasi lebih lanjut terkait
kasus], itu untuk penyelidikan jadi tidak bisa diungkap sekarang.”
Tak cuma sang istri, pelapor sekaligus mengadukan NH (50),
kerabatnya sendiri yang diduga membantu sang istri menyebar gosip.
“Saya lapor ke polisi karena merasa malu dan dicemarkan nama
baik saya. Sampeyan langsung wawancara ke pengacara saya ya,” kata PM saat
dikonfirmasi wartawan Kompas.
Pengacara PM Siti Zuroidah Amperawati menjelaskan, kliennya
enggak terima digosipkan, sebab masalah internal keluarga tidak perlu diungkap
ke publik. Siti berharap pelaporan ini akan memberi efek jera kepada HM dan
semua pihak.
“Dalam keluarga ada rahasia pribadi dan sangat pribadi.
Harusnya rahasia sangat pribadi tidak dilontarkan ke publik. Apalagi istrinya
itu mau mengajukan cerai. Dia masih sah sebagai istri. Belum ada putusan cerai
pengadilan. Dia kok berani berbuat seperti itu,” kata Siti.
Urusan hukum akibat perkara penis pernah terjadi sebelumnya
di Probolinggo pada 2019 (ini daerah kenapa sih?). Bedanya, kasus penis yang
lain ini bermula ketika Nedi Sito (55) melaporkan Barsah, menantunya, dengan
tuduhan memiliki penis yang terlalu besar. Ukuran tersebut, menurut Nedi,
menjadi penyebab utama anaknya, Jumantri, meninggal dunia. Pelaporan tercatat
di Polres Probolinggo pada 11 Maret 2019.
“Awalnya keluarga sudah menerima kematian korban. Namun,
karena ada isu-isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan, ayah Jumantri akhirnya
menginginkan kematian anaknya diusut,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo
kala itu, Riyanto, kepada Detik.
Barsah lantas dipanggil polisi dan meminta menunjukkan alat
kelaminnya tersebut di hadapan petugas, keluarga, dan kepala desa setempat.
Forum penghakiman ukuran penis tersebut berakhir antiklimaks untuk Nedi. Semua
pihak sepakat bahwa ukuran penis Barsah normal-normal saja. Nedi lantas meminta
maaf.
Buat yang merasa pelaporan PM atas istrinya berlebihan,
mungkin belum tahu betapa rasa minder karena ukuran penis tidak di bawah
standar masyarakat kerap bikin pria depresi. Misalnya, seorang mahasiswa di
Guangzhou, Tiongkok, sampai memangkas penisnya sendiri setelah diejek oleh
pacarnya gara-gara berukuran kecil.
Bagi para pria yang terlalu memuja mitos ukuran penis
sebanding dengan kepuasan seksual, bertobatlah dan simak penjelasan ini.
Seksolog Andri Wanananda sudah bilang, besar kecilnya penis bukan hal paling
penting dalam seks, sebab keras dan tegangnya yang lebih berpengaruh.
Pernyataan ini masuk akal, sebab penelitian yang dikutip
oleh situs Askmen menjelaskan, 85 persen perempuan mengaku enggak masalah
dengan ukuran penis pasangan dan dilaporkan memikirkan penis 170 kali lebih
jarang daripada pria.
Sambil para pria mengubah cara pandang, yuk para pasangan
belajar menghormati privasi orang.