Berbagai macam kalangan tengah melakukan usaha untuk menekan
penyebaran virus corona, dimana ini bertujuan agar kejadian tersebut segera
berakhir dan mulai normal kembali. Tidak hanya dari lembaga kesehatan saja,
melainkan perusahaan inovasi penyedia alat kesehatan juga berkontribusi besar
terkait masalah ini.
Perusahaan asal Prancis menciptakan masker sekali pakai yang ramah
lingkungan. Inovasi ini diharapkan menjadi solusi di masa pandemi virus Corona. Sebab selama
ini, masker sekali pakai umumnya terbuat dari material sintetis yang sulit
terurai, sehingga tidak bersahabat bagi bumi.
Geochanvre, perusahaan yang fokus pada pemanfaatan barang
daur ulang dan berkonsep zero waste, mengembangkan bahan masker untuk mencegah
penularan COVID-19 dengan tetap memerhatikan keberlangsungan lingkungan. Mereka
mengklam telah menemukan bahan alternatif untuk membuat masker dengan
pendekatan ecology.
Seperti dikutip dari Designboom, masker terbuat dari
material alami yang bisa terurai secara alami setelah tidak digunakan.
Geochanvre menggunakan kain yang 100 persen terbuat dari serat alami tanaman
ganja, dan menyatakan bahwa produk tersebut merupakan masker pertama yang ramah
lingkungan.
Masker terbuat dari serat ganja ini diklaim punya kemampuan
menyaring partikel berukuran 3 μm dengan efisiensi hingga 87 persen. Saat ini
peminat masker ramah lingkungan tersebut banyak berasal dari Eropa dan Kanada,
serta telah terjual hingga 1,5 juta sejak diperkenalkan pada Maret 2020.
Masker dari daun ganja ini juga dilengkapi pinggiran plastik
yang terbuat dari pati jagung agar lebih nyaman ketika digunakan. Plastik ini
pun dapat terurai dalam waktu relatif cepat.
Penggunaan masker sekali pakai memang sangat tinggi
khususnya di masa pandemi virus Corona ini. Seperti dilansir Channel News Asia,
jurnal Environmental Science and Technology mengungkapkan, rata-rata konsumsi
masker sekali pakai mencapai 129 miliar di seluruh dunia.
Kebanyakan masker sekali pakai terbuat dari plastik seperti
polypropylene, polythene dan vinyl. Masker-masker tersebut dibuang lalu
berakhir di lautan dan perlu waktu sampai 450 tahun untuk bisa terurai.
Maka dari itu, saat ini berbagai perusahaan mengembangkan
masker ramah lingkungan yang terbuat dari serat ganja atau kayu-kayuan. Masker
dijual minimal 50 - 400 buah dan dikemas dalam boks. Untuk boks isi 50 buah,
dijual €34.29 atau sekitar Rp 600 ribu.