Dari sekian banyak jenis pasien, ibu hamil menjadi salah
satu yang harus masuk dalam perhatian utamanya. Dikarenakan dalam menanganinya
ini melibatkan dua nyawa sekaligus, apalagi kalau masih dalam masa awal
kehamilan.
Namun beberapa tenaga kesehatan tidak selamanya bisa
melakukan tindakan yang cepat dan tepat, sehingga ibu hamil seperti itu masih
bisa saja terbiarkan begitu saja, padahal sudah ada di tempat fasilitas
kesehatan sekalipun.
Belum lama ini ada unggahan tentang seorang ibu di Jepara
yang melahirkan sendiri tanpa bantuan tenaga kesehatan di Puskesmas bikin heboh
di media sosial. Meski sudah berada di Puskesmas, ibu itu akhirnya melahirkan
tanpa pertolongan bidan maupun dokter.
Unggahan itu di-posting oleh akun Facebook Nia Kumala Sari
di grup MIK Jepara Official (Media Komunikasi Kota Jepara), Senin (14/9) malam.
Pada siang hari tadi unggahan itu sudah mendapatkan banyak reaksi dan netizen,
namun pada sore ini posting-an itu sudah dihapus.
Unggahan yang viral itu di-posting suami korban lewat akun
Facebook Nia Kumala Sari. Diceritakan dia mengantarkan istrinya menjalani persalinan di Puskesmas
Pakis Aji, Jepara. Setiba di Puskesmas, istrinya justru diminta menunggu tanpa
diperiksa oleh bidan.
Pria itu menceritakan istrinya sudah berulang kali kesakitan
karena akan melahirkan. Hingga akhirnya istrinya melahirkan tanpa
pertolongan dari pihak Puskesmas dan hanya dibantu keluarga yang mengantar.
Dimintai konfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Jepara Mundrikatun membenarkan soal kabar ini. Dia menyebut kedua
pihak, Puskesmas Pakis Aji dan keluarga yang melahirkan, sudah mengakui
kesalahan dan kebenarannya.
"Kami sudah melakukan pengecekan dan klarifikasi dengan
kedua belah pihak bersama tim dari desa, Puskesmas termasuk bidan yang
bersangkutan dan Kadinkes. Pada dasarnya kedua belah pihak sama-sama mengakui
kebenarannya dan kesalahannya," kata Mundrikatun lewat pesan singkat
kepada media, Selasa (15/9/2020).
Mundrikatun menerangkan pihaknya sudah meminta maaf atas
peristiwa tersebut. Dia menyebut masalah ini sudah diselesaikan.
"Kami sudah meminta maaf atas ketidaknyamanan pelayanan
dari kami dan pasien juga meminta maaf atas penyampaian ketidaknyamanan
tersebut di media sosial. Alhamdulillah masalah terselesaikan dengan
baik," terang dia.
Mundrikatun memastikan bakal melakukan pembinaan di
Puskesmas di Jepara. Dia berjanji pelayanan kesehatan di Puskesmas wilayahnya
bakal lebih baik.
"Pembinaan sudah kami lakukan, ke depan insyaallah
pelayanan akan lebih baik. Untuk selanjutnya kita tingkatkan monev perbaikan
pelayanan di Puskesmas," jelas Mundrikatun.