6J2ltANIvHg90BMqkYINyuFLQgimMLFexOSJZtDW

Kisah Seorang Pria Melakukan Semuanya di Dalam Kamar Mandi Sempit dan Harus Bayar Sewa Rp 3,7 Juta Pula



Kondisi kehidupan seseorang antara satu dengan yang lain memang tidaklah sama, dan setiap orang juga harus bisa menerima akan kondisi kehidupannya itu, dikarenakan dibalik keterpurukan kita, masih ada yang lebih sengsara lagi.

Seperti kondisi tempat tinggal misalnya, beberapa orang memanfaatkan kondisi seadanya agar bisa bertahan hidup dan berlindung dari cuaca di luar. Termasuk pria ini yang memanfaatkan kamar mandi sebagai tempat tinggalnya.

Kamar mandi dimanfaatkan sebisa mungkin oleh pria ini untuk bertahan hidup. Ia tinggal, makan, dan tidur di dalamnya. Kisah hidupnya bikin netizen miris.

Dikabarkan World of Buzz (30/9), pria 60 tahun di Hong Kong ini terpaksa menyebut kamar mandi sempit sebagai rumahnya. Kisahnya viral usai dibagikan sebuah LSM di Hong Kong.

Adalah tim LSM bernama "Maintenance Hong Kong Caring Community Service Team" yang bertemu dengan pria tersebut di distrik To Kwa Wan. Ia diketahui hidup sendirian di dalam kamar mandi.

 


Sebenarnya kamar mandi itu merupakan bagian dari rumah kecil yang luas bangunannya sekitar 6 meter. Rumah itu lalu 'dibagi-bagi' untuk tempat tinggal dan pria ini kebagian jatah di kamar mandi.

Pria ini sudah tidak memiliki keluarga sama sekali yang kontak dengannya. Di usia sudah tua, ia juga sulit mendapat pekerjaan. Akhirnya pria ini terpaksa tinggal di kamar mandi.

Tidak gratis, ia pun harus bayar mahal untuk biaya sewa meski kondisi tempat tinggalnya sangat tidak layak. Konon biaya sewa kamar mandi ini mencapai 1.700 yuan atau sekitar Rp 3,7 juta.

 


Salah satu sukarelawan yang mengunjungi pria itu menemukan ada papan kayu di dalam ruangan. Papan itu rupanya dipakai untuk tempat jongkok saat makan.

Pria itu juga menggunakan papan kayu sebagai bagian dari tempat tidurnya untuk menutupi lubang di kamar mandi. Dengan begini, ia bisa tidur dengan seluruh bagian tubuhnya terulur.

 


Lebih miris lagi, sukarelawan yang berkunjung tak bisa masuk ke dalam tempat tinggal itu. Sebab ruangannya terlalu sempit dan penuh puing. Merekapun hanya bisa mengunjungi pria paruh baya itu dari luar pintu.

Tim relawan juga kaget karena pria malang ini tinggal di tempat yang sangat tidak layak. Pria itu juga berjuang menuntut keadilan dari pengusaha Hong Kong yang disebut sebagai orang di balik pemungutan biaya sewa tinggi untuk sebuah kamar yang hampir tidak bisa ditinggali ini.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment