Hubungan gelap memang tidaklah baik, apapun yang terjadi
sebaiknya seseorang harus disahkan secara agama dan hukum terlebih dahulu
sebelum tinggal antar lawan jenis. Dikarenakan kalau memang sampai melanggar, tentu
ini akan meresahkan masyarakat sekitar juga keluarganya.
Bukan cuman terjadi pada orang-orang dewasa saja, melainkan
seorang kakek-kakek sekalipun juga masih besar nafsunya dan selalu ingin
melampiaskan ke lelawan jenis. Dan tidak menutup kemungkinan juga terjadi hal
demikian.
Seorang kakek 58 tahun berjanji menikahi mahasiswi berusia
22 tahun usai terjaring razia di salah satu tempat penginapan di Serpong,
Tangerang Selatan (Tangsel). Kakek berinisial SA ini rupanya sudah memiliki
istri.
"Kebetulan saat ditanya, 'Bapak punya istri nggak?',
katanya punya," kata Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP
Tangsel Muchsin Al Fachry, ketika dihubungi, Minggu (27/9/2020).
Muchsin menyatakan SA sudah memiliki seorang istri. Namun,
kakek 58 tahun itu, sebut Muchsin, tidak tinggal serumah dengan istrinya.
"Tapi istrinya beda rumah katanya," ujar Muchsin.
Muchsin membeberkan SA sudah menjalin hubungan dengan
mahasiswi berinisial DE (22) itu sejak setahun terakhir. Keduanya diketahui
juga bertetangga dan sudah lama saling kenal.
"Dia sudah melakukan hubungan ini sudah 1 tahun,
keluarganya tidak tahu," jelas Muchsin.
SA mengaku berjanji hendak menikahi pasangan kencannya
tersebut meski terpaut 36 tahun. Satpol PP turut membantu untuk mempertemukan
keluarga kedua belah pihak.
Sebelumnya diberitakan, SA terjaring razia Satpol PP saat
bersama dengan DE. Satpol PP awalnya menduga kakek dan mahasiswi itu tidak
saling kenal. Namun saat ditelusuri lebih jauh ternyata keduanya sudah lama
saling kenal.
"Setelah kita lakukan pemeriksaan, handphone-nya
kita cek ternyata mereka memang sudah mengenal lama bahkan saya periksa si
gadisnya bilang dia kenal dari kecil. Lalu dia sudah melakukan hubungan ini
sudah 1 tahun, keluarganya tidak tahu," kata Muchsin.
"Akhirnya saya tanya perempuannya, 'Kamu mau jadi
istrinya nggak? Ngapain begini mulu'. (Dijawab) 'Iya bang, nggak apa-apa saya
jadi istrinya'. (Saya tanya) 'Tapi dia sudah kakek-kakek lho?'.
(Kata dia) 'Nggak apa-apa' katanya, 'dia baik'," imbuh Muchsin.
Pada akhirnya Muchsin mendorong agar si kakek menikahi
mahasiswi itu. Persoalan ini pun berlanjut secara kekeluargaan antara si kakek
dan mahasiswi tersebut.
"Kakeknya kita tanya juga, 'Pak mau dia jadiin istri?'.
(Jawabnya) 'Mau'. Ya sudah akhirnya kita panggil orang tuanya (DE), mereka
silakan meneruskan obrolannya di rumah mereka," ujar Muchsin.