Sebenarnya kasus perselingkuhan ini bukanlah hal asing, akan tetapi itu bukanlah sesuatu yang baik untuk dilakukan, karena akan menyakiti perasaan sepihak. Namun untuk keluarga berikut malah lebih parah, karena bukan cuman terluka secara hati saja.
Melainkan istri dan anak menjadi korban secara fisik juga,
lantaran mereka diusir dari rumah. Hal itu terjadi ketika sang istri mengetahui
dan pergoki suaminya yang telah mendua bersama wanita lain.
Tak puas hanya berselingkuh, seorang pria di Madiun tega
mengusir sang istri dari rumah mereka.
Sang istri yang menanggung kecewa akhirnya memutuskan untuk
membongkar rumah mereka.
Padahal, awalnya sang istri mau mempertahankan rumah tangga
mereka.
Kisah memilukan ini viral saat sebuah video yang menunjukkan
pembongkaran rumah beredar di media sosial.
TL seorang istri asal Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari,
kabupaten Madiun memilih merobohkan rumah yang ia dirikan di atas tanah milik
suaminya, NS (35) pada Senin (24/8/2020).
Keputusan itu diambil setelah TL mengetahui sang suami yang
bekerja di sebagai TKI di Taiwan menjalin hubungan dengan wanita lain sejak
tiga tahun terakhir.
TL dan keluarganya memilih merobohkan rumah tersebut setelah
pihak keluarga suami meminta TL untuk segera pindah dari rumah tersebut setelah
TL cekcok dengan NS.
TL bercerita jika awalnya ia tak berniat membongkar rumah
tersebut jika NS mewariskan rumah tersebut ke anak semata wayang mereka.
Namun sayangnya keluarga suaminya bersikeras agar TL dan
anaknya segera keluar dari rumah.
“Saya diusir tidak boleh menempati rumah itu lagi. Makanya
saya pergi,” kata TL.
Ibu satu anak tersebut bercerita hubungannya dengan sang
suami tidak harmonis sejak sebulan lalu.
Saat itu ia menemukan foto suaminya dengan perempuan lain di
luar negeri.
Ia mendapatkan informasi jika sang suami telah 3 tahun
menjalin hubungan dengan perempuan tersebut.
Setelah sang istri mengetahui perselingkuhan tersebut, sang
suami meminta TL untuk mengurus proses cerai.
Namun TL memilih mempertahankan pernikahannya dan tidak
ingin bercerai.
Masalah tersebut kemudian meluas hingga mempersoalkan rumah
yang ditinggali TL dan anaknya.
Saat itu keluarga suaminya meminta TL agar meninggalkan
rumah tersebut lantaran tanah yang dibangun adalah milik suaminya.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Pucanganom, Hari Prawoto
yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/8/2020) siang.
Ia mengatakan rumah yang dirobohkan adalah milik salah satu
warganya berinisial NS yang saat ini menjadi TKI di Taiwan.
"Rumah itu dirobohkan karena ada masalah rumah tangga
dan miskomunikasi kedua pihak. Pihak desa sudah melakukan mediasi tetapi tidak
ada titik temu,” kata Hari.
Hal senada juga diungkapkan Hari, Ketua RT 011 RW 001,
Ngamali. Menurutnya perobohan rumah NS setelah ada kesepakatan antara keluarga
TL dan keluarga NS.
Pihak keluarga TL pun sudah memberitahukan kepada aparat
pemerintah setempat untuk membongkar rumah dan seisinya untuk dibawa ke rumah
orangtuanya.
“Kemarin yang dibawa genteng, jendela, kayu atap, pintu,
kusen. Dan isi di dalam rumahnya sudah dibawa duluan seminggu yang lalu,” kata
Ngamali.
Video perobohan rumah tersebut viral di media sosial.
Di video berdurasi sekitar satu menit memuat tayangan yang
memperlihatkan tiga bagian dan empat foto pendukung.
Video tersebut diunggah akun Facebook Arex Madhioen sejak
Senin (24/8/2020) sore.
Hingga Selasa (25/8/2020) sore, video itu sudah dibagikan
1.454 kali dan disukai 280 orang.
Dalam unggahannya, Arex Madhioen menulis judul, "TAIWAN
OH TAIWAN,,,, LOKASI MADIUN ( OJO TEKOK AKU MADIUN SISEH ENDI)".
Lalu Arex Madhioen menulis narasi, "Dilema rumah
tangga, berujung rumah dihancurkan. Siapa yg rugi? Yg pasti anak lah jadi
Korban Infonya : Lokasi : madiun. Kronologinya : Seorang istri membikin rumah
sendiri di atas tanah suaminya. Kemudian Suaminya kerja ke Taiwan. Gara"
tergoda dgn perempuan lain di Sana. Akhirnya menceraikan istri syahnya. Dan rumah
tsb oleh suami gk blh ditempati istri dgn anaknya. Di suruh bayar tanahnya
(beli). Akhirnya jln akhir rumah dihancurkan sbgi penyelesaian mslh. Anaknya
ikut istri. Embuhlah luur ... sungguh prihatin Padahal Ada anak"