Akan tetapi ini ada tanda-tanda sirine yang diberikan berdasarkan kondisi penumpang. Dan salah satu kelemahan di Indonesia yakni kurang sadarnya pengguna jalan terkait prioritas terhadap ambulance, sehingga hal demikian tidak menutup kemungkinan sering kejadian.
Unggahan akun Facebook yang menuliskan soal sebuah mobil Kijang menghalangi ambulans saat menuju rumah sakit di Garut, Jabar, viral di media sosial. kumparan mencoba mencari sosok sopir ambulans tersebut.
Pengemudi itu bernama DamisSutendi. Pria berumur 56 tahun itu sudah lama menjadi sopir ambulans di Puskesmas Leles. Ia kerap mengantarkan pasien ke sejumlah rumah sakit dari puskesmas.
Damis mengatakan, peristiwa mobil Kijang menghalangi ambulans yang tengah ia kemudikan itu terjadi pada Jumat (14/8) malam. Saat itu, ia tengah membawa bocah berusia 6 tahun dalam kondisi koma.
"Katanya ada pendarahan di kepala. Karena saat jatuh bagian belakang kepalanya yang kena. Jadinya langsung dirujuk ke RSUD dr Slamet. Sebelum dibawa memang sudah dalam kondisi koma sehingga butuh penanganan cepat," ujar Damis kepada kumparan, Minggu (16/8).
Dalam mobil ambulans itu, Damis dikawal sejumlah relawan dengan sepeda motor. Tugas relawan itu untuk mengawal ambulans agar tidak terhambat di tengah jalan menuju rumah sakit.
Saat berangkat dari Puskesmas Leles, Damis tak menemui hambatan. Ia bisa menggeber kendaraannya dengan cepat meski kondisi jalanan cukup ramai.
"Pas sampai di kawasan Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi, ada satu mobil kijang yang ada di depan tidak mau memberikan jalan," kata Damis.
Petugas ambulans yang mengenakan pakaian hazmat, tiba di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis (5/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Dia (sopir mobil Kijang) malah ada di depan saja terus walau relawan yang mengawal menggunakan motor sudah minta agar ke pinggir sebentar. Yang ada dia terus saja menggeber kendaraannya, jadinya ya kita terhambat," lanjut Damis.
Mobil Kijang itu, kataDamis, baru memberikan jalan setelah ambulans sampai daerah Tarogog. Itu pun setelah dipaksa relawan yang mencoba memepet mobil kijang ke pinggir jalan.
"Biasanya memang kalau dari Puskesmas Leles ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Pas kemarin mah lebih dari 15 menit. 5 menit yang berharga untuk memberikan tindakan kepada pasien," ucapnya.
Setelah sampai di rumah sakit, pasien tersebut langsung dirawat di ruang anak. Namun beberapa menit kemudian, pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Atas kejadian itu, Damis sangat menyesalkan apa yang telah dilakukan sopir mobil Kijang. Ia berharap hal itu tak terjadi lagi. Apalagi, saat ambulans sedang mengantarkan pasien dalam kondisi gawat darurat.
"Cukup ke pinggir saja, beri jalan ke ambulans agar bisa cepat sampai di tempat perawatan pasien dengan selamat," tutupnya.