6J2ltANIvHg90BMqkYINyuFLQgimMLFexOSJZtDW

Tak Terima Anaknya Dikatai 'Juling', Seorang Ayah Pukuli Ibu-ibu Sampai Tewas di Tempat


Seperti apapun melihat kondisi seseorang, hindari untuk mengatai orang tersebut. Dikarenakan hal demikian tidak akan merusak hati dari pemilik rupa saja, melainkan juga ke orang terdekatnya.

Mungkin kalau bisa menerimanya tidak akan jadi masalah, menghindari berkata tidak baik kepada seseorang ini agar tidak terjadi tindakan tidak terima seperti sosok berikut.

Seorang ayah Tapanuli Selatan murka anaknya dikatai juling oleh seorang ibu-ibu.

Pria berinisial RSS (40) itu pun nekat memukuli wanita berinisial LHP (30) yang merupakan tetangganya sendiri hingga tewas.

Peristiwa itu terjadi di Lingkungan V, Dusun Janji Matogu, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Jumat (24/7/2020).

RSS nekat melakukan aksinya lantaran murka sang anak dikatai 'juling' oleh LHP.

Berikut fakta selengkapnya:

1. Anak Dikatai Juling

Kronologi penganiayaan tetangga itu diungkapkan oleh Kasubbag Humas Polres Tapanuli Selatan Ipda Asdul Pane.

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Asdul menceritakan, saat itu putri RSS yang berinisial L (12) saat itu tengah lewat di dekat rumah tetangganya.

Ketika berjalan, ia dikatai juling oleh LHP hingga ia tak terima.

"Pelaku masih dalam penyelidikan. Untuk motif awal bertengkar gara-gara korban tidak terima anaknya dikatain juling," kata Asdul, dikutip dari Kompas.com.

Sampai di rumah, L mengadu kepada sang ibu yang kemudian terdengar oleh RSS.

Tak terima anaknya dihina, RSS mendatangi rumah LHP.

"Anaknya mengadu kepada korban karena dikatai juling oleh pelaku. Dan, kemudian korban mendatangi pelaku," ujar Asdul, Minggu (26/7/2020).

2. Dorong Istri

Sesampainya di rumah LHP, terjadi cekcok antara kedua pihak.

RSS murka lalu masuk rumah dan mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk senjata.

Istri RSS yang mengetahui keributan suami dan tetangganya berusaha menenangkan sang suami.

Namun RSS sudah gelap mata hingga sempat mendorong sang istri saat akan menyerang LHP.

"Pelaku juga sempat mendorong istrinya hingga terjatuh karena berusaha menghalangi pelaku. Lalu pelaku kembali keluar rumah dan menemui korban," paparnya.

Asdul menjelaskan, RSS akhirnya membawa sepotong kayu dan kembali ke rumah LHP.

Ia langsung memukulkan kayu itu di bagian belakang kepala LHP.

Akibatnya, ibu-ibu itu terjatuh dan RSS semakin membabi buta menyerangnya hingga tewas di tempat.

Mengetahui LHP sudah tak berdaya, RSS melarikan diri.

"Korban meninggal dunia di tempat akibat dipukul menggunakan kayu di bagian kepalanya," ungkap Asdul.

Setelah mendapat laporan, Polres Tapanuli Selatan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

3. Motif Lain

Ternyata, pembunuhan terhadap LHP itu tak hanya didasari penghinaan, namun juga masalah sengketa batas tanah.

Sehingga RSS dan LHP memang lama tidak akur bertetangga.

"Ada motif sengketa tanah juga, korban dan pelaku sudah lama tidak akur gara-gara batas tanah di depan rumah mereka yang bersebelahan," kata Asul.

Kini pihak kepolisian bekerjasama dengan istri RSS agar pelaku menyerahkan diri.

"Pelaku masih dalam penyelidikan. Kita sudah berkordinasi dengan istrinya agar datang menyerahkan diri," tuturnya.
Related Posts

Related Posts

Post a Comment