
Untuk sekarang ini bukan cuman kegiatan belajar saja yang dilakukan secara online, melainkan beberapa kegiatan lainnya juga dilakukan secara online, tidak terkecuali wisuda.
Beberapa kampus memang memutuskan untuk melakukan wisuda secara online di rumah masing-masing, tapi bagi mahasiswa yang tidak punya laptop juga bisa begini jadinya.
Muhamad Lubis, seorang penjual es keliling tetap bangga dan gembira anaknya bisa selesai dan diwisuda. Meskipun, prosesi wisuda kali ini berbeda karena secara virtual
Putri Muhamad Lubis, Septiani Beru Lubis yang menjadi salah satu wisudawati Universitas Flores, Kabupaten Ende, NTT, mengikuti wisuda virtual, Sabtu 18 Juli 2020.
Untuk bisa ikut wisuda, keluarga ini harus menyewa warung internet (warnet).
Septiani yang didampingi kedua orangtuanya itu menyewa warnet karena tak punya laptop untuk mengikuti wisuda virtual tersebut.
Dalam ruang sempit di bilik itu, Septiani berdiri di depan komputer yang sudah tersambung dengan kegiatan wisuda Universitas Flores.
Dalam ruang kecil itu, ayahnya, Muhamad Lubis mendengar arahan panitia dari layar komputer, lalu memindahkan tali toga sebagai tanda putrinya resmi menyandang gelar sarjana.
“Meski wisuda di ruang kecil di warnet, saya merasa terharu. Tidak menyangka ayah yang memindahkan tali toga acara wisuda.
Beda dengan wisuda sebelumnya, rektor kampus yang tali toga. Sekarang ayah yang pindahkan tali toga,” ungkap Septiani dikutip dari kompascom, Rabu 22 Juli 2020.
Septiani mengaku bangga terhadap sang ayah. Meski hanya berprofesi sebagai pedagang es keliling, sang ayah tetap berjuang sekuat tenaga untuk biaya pendidikan Septiani.
Dari ayahnya, Septiani belajar banyak, khususnya perjuangan dan kerja keras agar bisa sukses.
Sang ayah, Muhamad Lubis mengaku gembira dan senang karena anaknya sudah menyandang gelar sarjana. Muhamad begitu terharu saat dirinya memindahkan tali toga di kepala putrinya.
“Ini semua karena virus Corona. Tentu ini tidak mengurangi nilai nilai pendidikan. Semoga setelah wisuda, anak kami bisa sukses ke depannya,” ungkap Muhamad.