6J2ltANIvHg90BMqkYINyuFLQgimMLFexOSJZtDW

Kisah Sukses Geger, Sang Pemburu Paku yang Bisa Kantongi Jutaan Rupiah hingga Aqiqahkan Anak


Apapun jenis pekerjaannya, asalkan bisa dilakukan dengan tekun dan telaten memang bisa berhasil.

Misalnya saja seperti sosok pemburu paku berikut, dimana ia mencarinya tidaklah mudah, dikarenakan berada di daerah yang tidak kering.

Dan hasilnya juga terbukti sesuai dengan kerja kerasnya, bahkan sampai bisa aqiqah kan anak. Berikut ceritanya.

Di antara aktivitas eksvakator, terdapat individu yang tengah berjuang.

Beberapa dari mereka terlihat menghampiri gundukan lumpur usai dipindahkan dari eksvakator.

Tanpa menghiraukan bau dan memikirkan kotor, mereka mencari paku, besi, logam dan lain sebagainya di pinggir aliran Kali Ciliwung, Jatinegara, Jakarta Timur.

Ya, mereka adalah para pencari paku.


Berbekal magnet, pacul dan ayakan, para pencari paku biasanya memilih kali maupun sampahan.

Namun, saat kondisi kali sedang dangkal seperti saat ini, para pencari paku lebih senang mencari di kali.

Bahkan mereka berharap menemukan sesuatu yang bernilai dan bisa dijual kembali dengan harga yang tinggi.

Ahmad Geger (26) misalnya.

Selama beberapa tahun belakangan ia sudah bekerja sebagai pencari paku.

Mendapatkan besi, paku, logam sudah menjadi hal biasa baginya.

Sampai suatu hari ia mendapatkan perhiasan berupa kalung emas saat mencari paku di kali.

Beruntungnya kalung yang didapatkannya tepat di hari peringatan kelahiran 40 hari anaknya, atau biasa dikenal dengan acara gunting rambut/aqiqah.

"Kalau lagi milik ya dapat emas juga. Waktu itu pas tahun 2016 alhamdulillah saya dapat kalung. Pas dijual laku 4,8 juta," katanya kepada TribunJakarta.com, Senin (27/7/2020).

Geger menuturkan kondisi kala itu sedang sulit.

Pasalnya ia tak memiliki uang sepeserpun sementara istrinya telah mengingatkan usia kelahiran sang anak.


"Mas anak kita mau 40 hari," kata Geger menirukan suara istrinya.

"Iya, sabar aja ya. Kamu doain aja supaya ada rezekinya," sahut Geger.

"Posisinya waktu itu saya enggak megang uang sama sekali. Jangankan beli rokok, buat beli kopi aja enggak ada. Tapi ya itu pas 40 hari anak saya, dapat kalung. Pas banget lagi ngayak ada kalung emas 10 gr," jelasnya.

Meskipun rekan lainnya pernah mendapatkan perhiasan, Geger termasuk orang yang beruntung.

Sebab ia yang paling sering mendapatkan perhiasan diantara rekan lainnya.

"Alhamdulillah sekarang dapat lagi. Tadi dapat anting. Ya kalau di jual laku Rp 80 ribu," katanya.

Suka Duka

Dibalik suatu pekerjaan pastilah ada suka duka yang dirasakan.

Sebagai pencari paku, suka mereka tentulah ketika keberentungan sedang menghampirinya.

Di mana para pencari paku mendapatkan barang-barang mahal seperti perhiasan yang bisa mereka jual kembali.

Namun, dibalik itu semua, duka yang mereka rasakan juga memilukan hati.

Semisal musim hujan tiba, mereka tak bisa lagi mencari paku di kali besar seperti aliran Kali Ciliwung.

Mereka harus beralih ke sampahan atau tabunan untuk menghasilkan uang.

"Kalau begini, enggak enaknya pas musim hujan. Kalau musim hujan harus siap dapat sedikit. Sebab sekarang kalau ke lokasi kebakaran sekalipun kita sudah jarang diizinkan," katanya.

"Jadi harus banyak sabar dan enggak boleh ngeluh. InsyaAllah Yang Maha Kuasa bakalan kasih rezeki di waktu yang pas," tandas Geger.

Saat ini penghasilan Geger dan rekannya berkisar Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu perharinya.
Related Posts

Related Posts

Post a Comment