6J2ltANIvHg90BMqkYINyuFLQgimMLFexOSJZtDW

Kakek Ini Tinggal di Gubuk Reyot. Anaknya Malah Begini, Kamu Tidak Akan Sanggup


Memang sudah seperti suatu keharusan dimana seseorang wajib membalas budi kepada orang tua atau seseorang yang sudah membesarkannya tanpa perlu diminta ataupun disuruh terlebih dahulu. Dikarenakan tanpa pengorbanan dari mereka, kalian tidak dapat hidup seperti yang sekarang.

Hidup memang silih berganti, begitu juga dengan usia yang kian hari kian bertambah. Tentu pernah terpikirkan oleh kita semua, bagaimanakah kelak usia tua kita? Tinggal dengan siapa? Dalam kondisi yang bagaimana? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang akan berputar di otak kita tatkala usia tak muda lagi.

Dewasa ini, datang berita yang sangat menyedihkan dan bikin hati ini sontak terenyuh. Seorang kakek yang bernama Daeng Kacong (82) bersama anaknya, Manga (51), yang tinggal di gubuk reyot di Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru, Maros, Sulawesi Selatan.

Beliau tinggal bersama anaknya yang kondisi kejiwaannya tidak stabil. Lengkap sudah beban kakek ini bukan? Dimana beliau tidak cukup kuat lagi untuk mencari nafkah. Hal ini sudah di alaminya selama puluhan tahun lamanya.

Meski mengalami gangguan jiwa, namun Manga kadang mencari ikan di sungai untuk dikonsumsi bersama ayahnya yang sudah lama sakit. Dan untuk kebutuhan beras, Manga aktif membantu tetangganya yang membutuhkan tenaganya. Dari situ, Manga diberikan beras dan kebutuhan sehari-hari.


Jikalau kita posisikan dan beranikan diri kita berada pada keadaan yang ia jalani otomatis jiwa kita akan menolak. Bagaimana tidak kakek Daeng tinggal di gubuk reyot yang nyaris akan rubuh dan tidak layak huni dan laiknya kandang bebek.

Bahkan tatkala hujan mengguyur, Daeng dan anaknya terpaksa begadang tengah hujan berlangsung di gubuk yang ukurannya 3 X 4 meter ini. Karena jika berbaring maka otomatis bagian tubuh akan terkena air di seng yang bocor.

Mendapatkan bantuan


Meskipun sudah sering mendapatkan bantuan dari tetangga sekitar entah itu makanan dan acara hajatan lainnya. Alhamdulilah, Plt Kadis Dinsos, Ferdiansyah juga menyerahkan bantuan berupa sembako. Tidak hanya itu, Daeng Kacong dan Manga juga telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Bagaimana menurut Sobat sekalian? Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran bagi kita bersama, untuk lebih memperhatikan lingkungan tempat tinggal kita. Manakala ada saudara atau tetangga kita yang juga membutuhkan bantuan kita, jangan biarkan mereka merasakan kepedihan dan kepahitan itu sendiri.
Related Posts

Related Posts

Post a Comment