Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda, namun sebaiknya sifat membantu sesama harus ditanamkan di dalam diri agar bisa selalu berbuat baik. Dikarenakan kita tidak mengetahui kapan menghadapi kesusahan dan membutuhkan pertolongan orang lain. Ini secuplik kisah yang bisa kalian ambil pelajarannya.
Diceritakan seorang ibu membawa anaknya pergi kesebuah toko emas. Saat itu kondisi toko masih sepi sehingga mudah saja menawarkan emas pada penjaga tokonya. Ketika menawarkan emasnya ibu ini ditanyakan oleh petugas toko emas tujuan menjual emas untuk apa?. Dia menjawab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tepatnya 1 bulan kedepan.
Gambar Hanya Ilustrasi
Kemudian pemuda ini kembali bertanya apakah yakin akan menjual kalung itu hanya karena tidak punya uang. Ibu ini langsung menjawab, "iya". Dia menjelaskan jika kalung ini adalah hadiah dari ibunya dan terpaksa dijual karena benar-benar butuh. Pertanyaan ke-3 kembali diajukan. Berapakah uang yang wanita itu butuhkan? Jawabnya. "Tidak tahu, dia hanya berharap uang itu bisa membantu. Akhirnya setelah emas ditimbang pria itu bukan hanya memberikan uang tapi juga emasnya dikembalikan.
Gambar Hanya Ilustrasi
Walau ibu itu menolak tapi penjaga toko memaksa untuk tetap mengembalikan kalung emasnya. Setelahnya dia meyakinkan bahwa uang itu tak akan diambil kembali dan dia diberi nomer telepon untuk menghubungi jika butuh bantuan lagi. Bahkan ia berpesan untuk tak menjual emas itu pada siapapun. Ternyata pemuda tersebut merupakan seorang Muslim di Eropa.
Referensi pihak ketiga
Disana ia menjadi minoritas bahkan sering dipojokkan tapi ternyata dia sedang memberitahu lewat kejadian itu jika kebaikan itu bisa dilakukan bukan karena alasan agama tapi dengan toleransi antar umat beragama.
Sumber:pastiseru.com
