
Memang sih pada umumnya anak-anak memiliki sifat polos, dimana apapun yang dilihatnya sering kali ia lakukan dan terapkan bertujuan apa yang sudah dilihat juga bisa dilakukan olehnya.
Lucu sih melihat tingkah dan usaha yang dilakukan, tapi jangan sampai terlepas dari pengawasan, karena ancaman dan bahaya masih besar mengintai padanya, termasuk meniru dalam film.
Ada alasan mengapa film memiliki batasan usia untuk penonton.
Sebab, beberapa film memang tidak pantas dilihat oleh anak-anak yang masih polos.
Bila nekat melihat, kejadian tak diinginkan bisa saja dilakukan oleh anak-anak.
Seperti insiden yang terjadi di Bolivia ini.
Melansir dari Oddity Central, tiga bocah harus dilarikan ke rumah sakit karena kepengin menjadi Spider-Man.
Setelah mereka sengaja membiarkan laba-laba black widow menggigit mereka.
Sekadar informasi, Spider-Man adalah tokoh super hero dari Marvel.
Cerita ini mengisahkan bagaimana kehidupan seorang pemuda bernama Peter Parker yang tiba-tiba memiliki kekuatan super.
Seperti namanya, ia memiliki kekuatan super layakya seekor laba-laba yang dapat mengeluarkan jaring.
Adapun, kekuatan itu didapat Spider-Man setelah ia tak sengaja digigit oleh laba-laba black widow yang terpapar radioaktif saat berkunjung ke laboratorium.
Nampaknya, cerita fantasi tersebut ditelan mentah-mentah oleh ketiga bocah yang bersaudara tersebut.
Menurut surat kabar Bolivia El Deber, ketiga bocah dari Potosi yang berusia 8, 10, dan 12 itu baru-baru ini dilarikan ke rumah sakit setelah digigit oleh laba-laba black widow.
Namun, gigitan itu bukannya terjadi secara tidak sengaja.
Melainkan, ketiga bocah itu sengaja meletakkan laba-laba itu di tubuh mereka.
Kemudian laba-laba itu sengaja diganggu agar menggigit mereka.
Ketiga penggemar berat Spider Man itu diketahui keluar untuk menggembala kambing di Chayanta, sebuah kota di wilayah Potosi, Bolivia.
Saat itu lah, mereka menemukan laba-laba janda hitam.
Alih-alih menjauh dari serangga berbahaya tersebut, mereka justru teringat dengan hal yang membuat Peter Parker menjadi Spider Man.
Karena itu lah, mereka berinisiatif untuk mencobanya sendiri.
Pertama si sulung sengaja mengganggu laba-laba itu agar menggigitnya.
Kemudian ia membantu kedua saudaranya agar digigit juga dengan harapan bisa menjadi Spider Man di dunia nyata.
Butuh waktu sekitar 10 menit sampai ketiganya menunjukkan gejala.
Hingga akhirnya orang tua mereka melihat mereka telah menangis kesakitan dan langsung membawanya ke klinik kesehatan setempat.
Sayangnya, obat yang diberikan oleh pusat kesehatan Chayanta tidak dapat mengatasi rasa sakitnya.
Sehingga mereka harus dilarikan ke rumah sakit di sebuah kota kecil Llallagua, tetapi kondisi ketiganya semakin memburuk.
Mereka akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Anak-anak di La Paz usai mengalami gejala nyeri otot, berkeringat, demam, dan tremor.
Beruntung keadaan ketiganya membaik setelah diberi obat dan mereka bisa keluar dari rumah sakit pada 20 Mei.
"Saya membagikan cerita ini dengan tujuan agar para orang tua tetap waspada.
"Bagi anak-anak semua hal bisa tampak nyata.
"Termasuk film dan mimpi, padahal itu semua adalah sebuah ilusi dalam hidup kita," kata Virgilio Prieto, Kepala Epidemiologi di Kementerian Kesehatan Bolivia.