
Sudah seharusnya sih saling membantu satu sama lain sesama manusia, selagi masih bisa untuk menolongnya. Apalagi kalau masalah finansial, tentu ini menjadi yang penting banget di zaman sekarang.
Akan tetapi ada beberapa kondisi dimana seseorang juga tidak bisa menolong, atau mungkin malah melakukan sesuatu yang lain.
Diceritakan Roni beberapa hari terakhir cukup dipusingkan dengan kondisi istrinya. Istrinya dinyatakan menderita kista dan perlu melakukan operasi dengan biaya Rp 80 juta. Jumlah yang tidak sedikit baginya karena tinggal di desa. Roni sudah mengupayakan banyak cara termasuk pinjam ke kerabat terdekat tapi hasilnya nihil lantaran kondisi keuangannya juga hampir sama dengannya. Ia hanya mampu mendapatkan pinjaman 10 juta.

Referensi pihak ketiga
Berat rasanya kondisi saat itu apalagi istrinya hanya bisa terbaring sakit di tempat tidur merasakan sakit tak berdaya. Roni hanya bisa cerita pada ibunya karena ayahnya telah tiada. Sedangkan selama ini ke dua kakak Ronilah yang bekerja keras bahkan kakak pertamanya yang perempuan rela jadi buruh di lokasi kontruksi, melakukan pekerjaan kasar demi menafkahi keluarga tanpa pernah mengeluh. Namun semua itu berakhir tatkala kakak perempuannya menikah kemudian ikut suaminya. Sedangkan kakak kedua (sebut saja Sandi) juga dalam keadaan miskin tinggal di kampung sebelah.
Alhasil satu-satunya jalan keluar sesuai saran ibunya adalah datangi rumah Santi. Namun sebelum pergi ibunya sudah mengingatkan tentang kakak iparnya yang cukup perhitungan. Alhasil tanpa pikir panjang Ia pergi ke rumah Santi. Sesampainya dirumah kebetulan mereka ada di rumah. Kedatangannya memang tidak disambut baik oleh suami kakaknya tersebut. Tanpa banyak kalimat Roni terus terang maksud dari kedatangannya. "Kak, istriku sakit kista. Ia harus menjalani operasi 80 juta belum termasuk obat. Sementara aku tidak ada uang".

Referensi pihak ketiga
Mendengar hal tersebut Santi paham tujuan adiknya datang. Tapi jawabnya membuat hatinya bingung. "Dik, kondisi kami sekarang juga sulit, usaha kami sedang surut. Jadi tunggu beberapa waktu ya". Ucap Santi. Mendengar semuanya Roni memutuskan pulang lantaran tahu tujuannya tidak tercapai. Namun sebelum pulang ia malah menitipkan plastik sampah pada adiknya. "Ron, kakak ada sesuatu yang tidak terpakai di kantong. Bawa pulang saja". Usai keluar rumah ingin rasanya membuang plastik tersebut meski akhirnya dibawa pulang.
Saat sampai rumah ia menunjukkan perlakuan kakaknya dihadapan ibunya. Ia membuka kantong didepan ibunya. Tapi diluar dugaan terselip kartu ATM serta sepucuk surat. Ron, ada 100 juta di rekening. PINnya tanggal lahirmu. Gunakan untuk pengobatan istrimu. Aku tidak bisa membantu banyak dan begini caraku membantu karena tidak ingin bertengkar dengan suamiku. Mengetahui semuanya Roni meneteskan air mata karena salah duga pada Kakaknya.
Sumber: Tribunnews. Com