6J2ltANIvHg90BMqkYINyuFLQgimMLFexOSJZtDW

Warga di Daerah Ini Galang Dana Swadaya untuk Bedah Rumah Tetangga yang Tak Layak Huni


Untuk setiap kondisi seseorang memang tidak ada yang sama, dimana ada kalanya seseorang berada di bawah, namun ada juga berada di atas. Akan tetapi pada saat kita sedang berada di posisi yang baik, maka jangan lupa untuk membantu mereka yang dibawah, lebih membutuhkan bantuan tangan-tangan baik kita.

Kalau tidak bisa mengangkat sendirian, maka kalian juga bisa menggalang dana untuk memberikan bantuan yang layak terhadap mereka yang membutuhkan. Dan berikut menjadi penggalangan dana untuk program pembedahan rumah.

Sejumlah warga Batu Bagiriak, Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, melakukan penggalangan dana secara swadaya untuk membedah rumah tetangganya yang bernama Susanti (29). Kondisi rumah Susanti sangat tidak layak huni.

"Benar, kami telah melakukan penggalangan dana untuk membedah rumah Susanti karena kondisi rumahnya yang jauh dari kata layak huni," kata seorang warga Kecamatan Lembah Gumanti, Rabu (13/5). Seperti dilansir Antara.

Dia mengatakan setelah dilakukan peninjauan ke lapangan, rumah itu dihuni oleh Susanti, suaminya, serta satu orang anaknya yang hanya beralaskan tanah, berdinding plastik, dan beratapkan plastik.

"Karena melihat kondisi yang memprihatinkan itu. Kami berniat untuk membantu melakukan penggalangan dana yang dimulai sejak beberapa Minggu yang lalu," ujar dia.

Ia menyebutkan dana tersebut telah terkumpul sebanyak Rp20 juta dari penggalangan dana melalui beberapa media sosial berupa Facebook, Instagram, dan WhatsApp Group.

"Alhamdulillah sudah terkumpul sebanyak Rp20 juta, dan sepertinya akan ada lagi bantuan yang menyusul," ujar dia.

Dihapus dari Bedah Rumah Pemerintah

Lebih lanjut ia mengatakan sebetulnya Susanti telah terdaftar dalam data penerima bantuan bedah rumah dari pemerintah. Namun namanya dihapus karena tidak melengkapi persyaratan berupa melengkapi Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Sebetulnya Susanti telah terdaftar sebagai penerima bantuan bedah rumah dari pemerintah. Namun dia terkendala mengurus KK dan KTP karena kurang mengerti proses pengurusannya, sehingga namanya dihapuskan dari data penerima bantuan," kata dia.

Menunggu Setahun

Namun setelah viral di media sosial, akhirnya pemerintah telah mempermudah proses pembuatan KK dan KTP-nya. "Sebetulnya bisa diusulkan lagi untuk bantuan bedah rumah, tetapi harus menunggu setahun lagi dan kami tidak sampai hati melihatnya," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan usaha penggalangan dana yang dilakukan tersebut membuahkan hasil dan dana bedah rumah untuk Susanti terus mengalir dari para donatur.

"Alhamdulillah dana terus mengalir dan diperkirakan akan terkumpul Rp30 juta lebih," ujar dia.

Ia mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan pembangunan rumah baru untuk Susanti. "Jika pembangunan rumahnya telah selesai dengan melengkapi semua isinya. Kemudian dana tersebut tersisa, maka kami akan memberikan modal usaha untuk perekonomiannya ke depan," kata dia.
Related Posts

Related Posts

Post a Comment