
Mungkin di beberapa kawasan memang sudah menjadi kebiasaan, dimana memanggil temannya dengan sebutan orang tuanya meski sebenarnya ini tidak baik. Lantaran setiap orang sudah memiliki nama sendiri-sendiri, kenapa masih ada nama orang tua disana.
Kalau sudah terbiasa dan nggak mudah naik pitam, tentu ini sudah menjadi hal wajar dan biasa saja. Akan tetapi kalau gampangan marah dan tersinggung, jelas itu akan menjadi masalah berarti, dan bahkan merenggang nyawa.
Kasus pembunuhan AD (16), warga Talang Way Sulan, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Lampung, berhasil diungkap pihak kepolisian.
Pelaku pembunuhan ternyata tidak lain adalah teman main korban berinisial AF (17) dan RM (19).
Kasus pembunuhan tersebut terungkap setelah jasad korban ditemukan warga di perkebunan singkong di daerah Sindang Sari pada 19 Mei 2020 lalu.
Dari pemeriksaan polisi, pelaku mengaku membunuh korban karena tersinggung ketika sering dipanggil dengan sebutan nama orangtuanya.
Selain itu, pelaku juga kesal saat korban diajak bermain game online sering berbuat ulah dengan tidak bisa diajak bekerja sama.
"Motif lain karena korban sering reseh saat bermain game online dan pelaku juga hendak menguasai ponsel milik korban," kata Kapolsek Tanjung Bintang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Talen Hapis.
Akibat akumulasi motif itu, lanjut dia, membuat tersangka nekat menghabisi nyawa korban.
Menurut Talen, pelaku ditangkap saat bersembunyi di rumah orangtua pelaku AF di wilayah Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Penangkapan dilakukan sekitar 24 jam setelah jasad korban ditemukan warga.
Kronologi
Dari penyelidikan yang dilakukan, pada Minggu (17/5/2020), korban pamit kepada orangtuanya untuk pergi bermain sekitar pukul 10.00 WIB.
Dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat miliknya, korban lalu menghampiri kedua pelaku lalu pergi ke daerah Umbul Kapuk, Lampung Selatan.
Namun saat di perjalanan, pelaku mengajak korban berhenti dan lalu memukul kepalanya hingga terjatuh.
Saat tersungkur, kepala korban dibenamkan di dalam genangan air hingga tewas.
Oleh pelaku, jasad korban lalu dibuang di perkebunan singkong di daerah Sindang Sari.
Tiga hari kemudian, jasad korban ditemukan warga dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Sumber : Kompas.com