6J2ltANIvHg90BMqkYINyuFLQgimMLFexOSJZtDW

Pria Ini Selalu Kasar Dengan Ibunya. Tak Disangka, Surat Dari Sang Ibu Bikin Ia Bersujud


Sebagai anak jangan sampai benci ataupun marah terhadap orang tua, meski bagaimanapun juga karena mereka sudah banyak berjasa untuk merawat dan membesarkan kalian dengan sepenuh hati.

Mungkin untuk sekarang ini masih tidak berasa, akan tetapi ketika orang tua sudah semakin tua mendatang tentu akan berbagai macam kejadian bakalan kalian rasakan.

Di hari tuanya, sudah sewajibnya kita sebagai anak menjaga dan menyayangi orangtua kita. Tak peduli berbagai alasan, yang pasti tugas seorang anak setelah dewasa adalah menjaga, dan membuat orangtua kita merasa sangat tenang. Hal tersebut wajar dilakukan, mengingat begitu banyak pengorbanan orangtua untuk anak-anaknya.

Jangan sampai label ‘anak durhaka’ menempel pada diri kita meskipun orangtua tak pernah mengatakannya namun kita pernah menyakiti ia secara tidak sadar. Orangtua pasti akan memberikan segala yang terbaik untuk anak-anaknya, tak peduli itu menyakitkan baginya. Seperti yang dialami pria (sebut saja Herman) ini dalam kisah berikut.

Malam itu, ia sangat marah pada ibunya. Penyebabnya! Berkas pekerjaannya untuk bertemu dengan klien malah ditumpahkan minuman oleh sang ibu! Kesal, ingin sekalinya ia membentak lebih keras. Ibunya tak mengerti betapa kertas itu berharga.

Beberapa waktu kemudian, sang istri memintanya untuk makan siang bersama. Istrinya mengatakan jika sedang capek memasak. Herman pun menuruti keinginan wanita yang paling disayangi itu. Herman lalu mengatakan akan menjemput sang istri jam 12 siang untuk makan di luar. Sang istri juga menyuruh untuk mengajak ibu karena sudah lama ia tak makan siang bersama, namun Herman merasa malas mengajaknya.

Referensi pihak ketiga

Tapi karena istrinya memaksa dan menelepon ibunya, terpaksa Herman menuruti kemauan sang istri. Ia lalu menjemput ibunya ke panti. Herman malas lihat wajah ibunya, apalagi sekarang jalannya sudah semakin lambat. Jika bukan karena istrinya ia tak akan mau mengajak ibunya. Menyusahkan saja pikirnya.

Saat itu ibu Herman mengira jika Herman yang mengajaknya makan siang. Beberapa kali sang istri mengajak ibunya mengobrol namun Herman nengatakan untuk segera makan karena setelah makan ia ada rapat penting. Setidaknya dengan cara seperti itu ibunya cepat dipulangkan ke panti. Setelah selesai makan dan akan bayar, ibunya tiba-tiba berkata ingin cuci tangan, karena kesal Herman pun mengeluh dan mengatakan, "Isshh, cepatlah, Bu!’.

3 minggu kemudian, ada telepon masuk dari tempat makan yang pernah Herman datangi dengan istri dan ibunya. Si penelepon mengingatkan jika hari ini ia memesan makan siang. Herman pun bingung siapa yang memesan? Namun si penelepon mengatakan untuk datang saja karena semua telah disiapkan. Herman lalu berpikir kalau istrinyalah yang menyiapkan kejutan ini. Setelah selesai makan, Herman pun mengucapkan terima kasih pada istri karena sudah datang juga. Namun sang istri malah keheranan. Ia mengira bahwa Hermanlah yang mempersiapkan itu semua. Herman pun bertambah bingung dan bertanya-tanya siapa yang melakukan itu semua?

Tiba-tiba seorang pelayan datang menghampiri Herman dan memberi secarik kertas yang di dalamnya tertulis, "Untuk anak ibu, Herman. Terima kasih sudah mau mengajak ibu makan siang tempo hari. Ibu sayang kamu, Nak!"

Ternyata, 3 minggu yang lalu saat ibunya hendak cuci tangan sekaligus memesan makan siang ia dan sang istri untuk hari ini. Herman pun merasa begitu terpukul, padahal perlakuannya begitu buruk namun ibunya masih saja baik dan memperhatikannya. Ia pun menangis penuh penyesalan.

Ternyata saat ia marah besar karena melihat berkas klien tertumpah minuman, itu penyebabnya adalah kucingnya sendiri. Herman pun bergegas menjemput ibunya. Ia lalu meminta maaf dan meminta sang ibu pulang serta tak perlu bekerja lagi di panti, biar ibunya beristirahat saja di rumah. Herman pun bersujud di kaki sang ibu dan meminta maaf dari lubuk hatinya yang terdalam. Subhanallah.

Sahabat. Ingatlah, kasih seorang ibu tidak ada batasnya. Hargai dan hormatilah mereka selagi ada, karena ibu adalah jalan menuju syurga di dunia. Wallahu a'lam.

Referensi pihak ketiga

Nah, bagaimana menurut sahabat semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya.

Sumber: cerpen.co.id
Related Posts

Related Posts

Post a Comment